Selasa, 13 Desember 2011

" Diskusi Tentang Negara dan Sejarah "



dibuat oleh Dedi Harianto Lubis pada 9 Desember 2010 pukul 2:49


Duduk Malam Bersantai Bersama Bersama rekan2 ditemani Secangkir Teh

tujuan awal ingin menemui seorang pejabat, sesampainya di kediaman pejabat tersebut ternyata beliau pun sedang mengadakan pertemuan bersama rekan sejawatnya, dan kami pun harus menunggu.

disela - sela waktu menunggu diskusi pun kami langsungkan dengan pembahasan yang tanpa henti hingga pukul 00.45 wib masih dirumah pejabat tersebut.

pembahasan mulai sejarah suku melayu, suku minang, sejaraha kemerdekaan indonesia dan sejarah bergabungnya Nanggroe Aceh Darusalam dan Jogjakarta, PApua Ke NKRI...hingga Sejarah SUPERSEMAR dan G30S PKI, Serta Pemalsuan Sejarah bangsa yang terjadi...namun topik yang sangat hangat kami diskusi kan mengenai lambang Negara Republik Indonesia Tercinta dan Kondisi bangsa Sebelum Reformasi dan Sesudah Reformasi serta Otonomi daerah dan konsep negara yang tidak jelas.

Timbul Pertanyaan yang suli terjawab oleh kami malam itu, kenapa PAda sila Pancasila dilambangkan dengan bintang, kepala banteng, pohon beringin, rantai, padi dan kapas dan kenapa kepala burung garuda menghadap ke kanan dan burung garuda itu ada atau tidak...yang memang menjadi pertanyaan kami adalah Mengapa Sila pancasila dilambangkan dengan gambar - gambar tersebut ?? Apa Memang Hingga Saat Ini belum pernah ada literatur yg menjelaskan latar belakang gambar2 tersebut yang menjadi lambang dari setiap Sila Pancasila ??

Setelah Berdiskusi dan Berargumen dengan pendapat masing2, kami mengalihkan pembicaraan mengenai Peristiwa saat ini mengenai Status DI Jogyakarta yang diwacanakan pemerintah untuk melakukan pemilihan gubernur, menurut kami plus minus dari hal tersebut; jika terjadi maka akan menimbulkan gejolak baru bagi bangsa, namun jika tidak, maka daerah - daerah yang berbau kerajaan akan mencoba mengikuti jejak DI Jogyakarta, maka berimplikasi pada bangkitnya kerajaan - kerajaan, sehingga kami berpendapat bahwa Pemerintah tidak berpikir sebelum mengeluarkan wacananya.
Terlepas dari pembahasan tersebut seorang teman mengatakan bahwa DI jogyakarta merupakan satu - satunya kerajaan atau wilayah di indonesia yg tidak pernah di sentuh oleh penjajah sebelum kemerdekaan ( apa benar ya ?? ) makanya jogya mendapatkan keistimewaan, Kemudian begitu juga dengan DI ACEH, provinsi ini juga awalnya bukan bahagian dari NKRI, namun pemerintahan Soekarno saat itu berjanji pada rakyat ACEH bahwa aceh akan diberi kekhususan jika bergabung dengan NKRI ( hmmm, benar ga ya ?? ), Begitu Juga Dengan PAPUA yg dulu IRIAN JAYA, wilayah ini direbut secara PAksa dari tangan Potugis/portugal ( Benarkah bgtu ?? )

Akhirnya Setelah beberapa jam berdiskusi ringan ( diskusi bodoh2 ), kami mengalihkan perhatian pada kondisi bangsa ini saat sekarang pasca reformasi dan sebelum reformasi, kami hampir berpendapat sama bahwa, lebih baik kondisi sebelum reformasi ( diluar kebebasan berpendapat ), saat ini kondisi bangsa carut marut sepertinya banyak yang terkentut, tidak jelas apa yang harus ditegakkan, siapa yg harus diperjuangkan, apa yang harus diperjuangkan, siapa pemimpin, apa yang dipimpin, dan banyak lagi. Dulu semua terencana dan memiliki garis besar haluan negara ( ada REPELITA 1 - 5, Pelita, GBHN ) sedangkan sekarang banyak Visi Misi yang bersifat Bias dan tak jelas targetnya. Pejabat negara Sibuk dengan Fasilitas Dinas, mulai dari Mobil Dinas, rumah Dinas, Kantor Dinas, Tunjangan Dinas, Pakaian Dinas bisa2 kedepan pun ada IStri Dinasnya....hahaha...tidak jelas mereka mengurus apa dan apa yang mereka berikan ke Rakyat yang dipimpinnya. di tambah lagi banyaknya Partai politik yang membawa kepentingan dinas berbeda2...maka rakyat pun dibuat beringas untuk memperjuangkan hak mereka.

Begitu Juga dengan Otonomi daerah yang ada saat ini, semakin diberikan keleluasaan, setiap daerah merasa pemerintah pusat tidak lagi memiliki wilayah mereka dan seakan - akan wilayah memiliki hak luas untuk menentukan nasibnya sendiri, terlepas dari itu sesungguhnya memang pemerintah pusat perlu berkaca diri bagaimana mereka membagi perhatian terhadap wilayah - wilayah yang ada, masih terkesan anak tiri anak kandung. Sampai - sampai KAmi mengkhawatirkan Negara Tercinta ini jika terus seperti ini akan kembali ke Era Sebelum Kemerdekaan, terjadi Perpecahan dan Penjajah kembali merangsek masuk Menjajah....namun jika itu terjadi, saat itulah Hadir Seorang Tokoh BAru bagi Bangsa INdonesia nan Gagah Berani ( mudah2an tak terjadi ).

Jika Melihat Negara ini, Semua serba tidak jelas dan masih meraba, dan masih mencari jati diri, Sistem pemerintahan kita tidak jelas, Monarki/Presidensil/Parlementer/......apakah Kita Negara Kesatuan/republik/federal/.......
Begitu Juga dengan sistem Hukum kita, tidak jelas apa yang digunakan, Anglo saxon kah atau eropa kontinental, benarkah kita menganut asas legalitas ?? huuu......gmana yah ??

Sudah 66 tahun kita merdeka, namun belum juga kita menjadi negara yang mampu mandiri dan memiliki idiologi dan dasar yang jelas...kemana indonesia melangkah ?? kemana tujuan Indonesia ?? inikah visi kemerdekaan yang didapat dengan pengorbanan air mata dan darah ??sudah dimana indonesia saat ini ?? apakah ini nasib yang kita tentukan sendiri ?? apakah kita masih memiliki cita2 dan tujuan yang sama ?? apakah kita masih menggunakan PAncasila sebagai Idiologi kita ?? apakah kita masih menggunakan UUD 1945 sebagai Dasar landasan ???


Ayo Bangkitlah, Majulah, bersikap kritislah demi Indonesia JAya, MAndiri, Bermartabat, adil dan makmur !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar