Selasa, 13 Desember 2011

Tentang Apa Yang aku pikirkan Tentang negeri Ini

 Dedi Harianto Lubis pada 10 Juni 2010 pukul 3:17

Tentang Apa Yang aku pikirkan Tentang negeri Ini

entah karena peduli atau cuma sekedar mengalihkan pikiran terhadap jalan cerita yang kubaca tentang negeri ini dan selalu kualami dalam setiap proses gerak langkah kaki dan hela nafas ini.

Saat ini mungkin Semua Perhatian tertuju dengan segala persoalan yang sedang hangat dan dihangat - hangatkan media negeri ini, entah politik, skandal selebritis, pembunuhan, penegakan hukum, realitas pendidikan, ekonomi, dan lainnya. Sayangnya Setiap persoalan selalu putus di tengah jalan dan selalu tertutup dengan isue - isue baru yang tercipta dengan konsep berbeda dan lebih menarik, sehingga mampu mengalihkan perhatian setiap yang mengamatinya dari segala jenis persoalan yang ada di negeri ini, entah karena ketakutan atau karena memang para sutradara membuat jalan cerita sesuai dengan keinginan sang produser pemilik cerita, sering sang sutradara hanya mengikuti selera penonton yang trus harus di tuntut untuk menimbulkan tanda tanya dan kecurigaan hingga kejenuhan dalam mengikuti cerita sebelumnya.

entah apa pola yang berkembang di negeri ini yang selalu mengedepankan isue basi dan seperti taik ayam yang hanya hangat sementara kemudian meninggalkan kotornya dan bau yang sangat mengganggu sekitarnya. sering timbul pertanyaan pada diri sendiri, Apakah Ini memang tuntutan Sebuah ambisi kekuasaan atau memang sang penguasa yang tidak mengerti sedang melakukan sebuah proses pembuatan cerita yang seharusnya dilakukannya saat berkuasa. Banyaknya Timbul persoalan yang tak kunjung selesai seolah - olah ibarat sinetron bersambung dengan jalan cerita yang sering di ulang bahkan tidak nyambung atau justru diolah menjadi jalan yang di dramatisir agar perhatian penonton tertuju pada satu sisi yang seakan - akan menjadi korban dari buruknya cerita yang disajikan, sehingga anak - anak yang tidak mengerti pun sepertinya harus dibuat mengikutinya meskipun tanpa filter yang padat.

Para aktor dinegeri ini bukan lagi pemain utama dan bukan lagi memainkan peran yang seharusnya dia lakonkan, tetapi justru memainkan peran yang lain dan melakukan kekacauan yang serius dan mengakibatkan hampir seluruh jalan cerita harus di setting mengikuti kesalahan sang pemeran tersebut guna menutupi kesalahan peran pada setiap pelaku jalan cerita, nah, dibalik ini semua ternyata telah dilakukan setingan jalan cerita dan siapa - siapa saja yang akan memerankan setiap peran dan bagaiman memainkan peran tersebut, tidak ada lagi profesional, proporsional, dan tanggung jawab terhadap perannya masing2, dan ketika peran yang ia mainkan di ketahui tidak seharusnya, maka jalan untuk menutupi kesalahan itupun dilakukan dengan berbagai cara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar