Minggu, 25 Desember 2011

PESAN SANG IBU

Pesan Sang Ibu


Tatkala aku menyarungkan pedang
dan bersimpuh di atas pangkuannya
tertumpah rasa kerinduanku pada sang ibu
tangannya yang halus mulus membelai kepalaku
bergetarlah seluruh jiwa ragaku
musnahlah seluruh api semangat juangku
namun sang ibu berkata,

anakku sayang
apabila kakimu sudah melangkah di tengah padang
tancapkanlah kakimu dalam-dalam
dan tetaplah terus bergumam
sebab gumam adalah mantra dari dewa-dewa
gumam mengandung ribuan makna
apabila gumam sudah menyatu dengan jiwa raga
maka gumam akan berubah
menjadi teriakan-teriakan
yang nantinya akan berubah
menjadi gelombang salju yang besar
yang nantinya akan mampu merobohkan istana
yang penuh kepalsuan
gedung-gedung yang dihuni kaum munafik

Tatanan negeri ini sudah hancur anakku
dihancurkan oleh sang penguasa negeri ini
mereka hanya bisa bersolek di depan kaca
tapi membiarkan punggungnya penuh noda
dan penuh lendir hitam yang baunya kemana-mana
mereka selalu menyemprot kemaluanya
dengan parfum luar negeri
diluar berbau wangi
didalam penuh dengan bakteri
dan hebatnya sang penguasa negeri ini
pandai bermain akrobat
tubuhnya mampu dilipat-lipat
yang akhirnya pantat dan kemaluannya sendiri
mampu dijilat-jilat

anakku
apabila pedang sudah kau cabut
janganlah surut
janganlah bicara soal menang dan kalah
sebab menang dan kalah adalah mimpi-mimpi
mimpi-mimpi muncul dari sebuah keinginan
keinginan hanyalah sebuah hayalan
yang hanya akan melahirkan harta dan kekuasaan
harta dan kekuasaan hanyalah balon-balon sabun
yang terbang di udara
Anakku
asahlah pedang
ajaklah mereka bertarung ditengah padang
lalu tusukkan pedangmu ditengah-tengah selangkangan mereka
biarkan darah tertumpah di negeri ini
satukan gumam mu menjadi REVOLUSI !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar